KONSEL,INDONESIAklik.Com – Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) merupakan salah satu daerah yang memiliki kekayaan alam di sektor pariwisata yang menjadi potensi unggulan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di Desa Namu Kecamatan Laonti.
Hal tersebut disampaikan Bupati Konsel H Surunuddin Dangga, disampingi Sekda Konsel Hj St Chadidjah,Camat Laonti Papalaki serta sejumlah kepala OPD dan Kades Setempat, saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Desa Namu kecamatan Laonti.
“Tugas Pemda saat ini bagaimana mendorong desa-desa yang mempunyai potensi wisata yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan anggaran dana desa,”ungkap Surunuddin dihadapan para Kades se-Kecamatan Laonti. Sabtu, (03/02/2014).
Mantan ketua DPRD konsel ini, juga berjanji bakal merampungkan pembangunan akses jalan dari Kolono Timur hingga Desa Malaringgi Kecamatan Laonti hingga pengaspalan.
“Yang jelas pemerintah daerah akan terus berupaya hingga pengaspalanya. Namun itu secara perlahan kita kerjakan satu-satu. Tahun ini kita fokuskan pembangunan jembatan penghubung Kolono timur- Laonti,” jelasnya.
Tujuan dilakukannya upaya tersebut guna memaksimalkan pembangunan infrastruktur dalam menunjang akses pariwisata yang baik di kecamatan Laonti.
Menurut Surunuddin, wilayah tersebut memiliki segudang potensi. Baik itu, potensi wisata bahari, dengan keindahan air laut dan tumbuh karangnya serta Desa Namu juga memiliki wisata air terjun.
“Potensi ini harus kita kembangkan, setelah saya melihat objek-objek yang memiliki potensi pariwisata, saya ingin menyambung pembanguan jembatan bibir pantai dari dusun I sampai ke dusun IV Desa Namu. Yang nantinya bisa dimanfaatkan pengunjung sebagai tempat olahraga, joging, bersepeda hingga bersua foto,” janjinya.
Surunuddin mengatakan, dalam pengembangan desa wisata terdapat beberapa kriteria yang harus terpenuhi, seperti terpenuhinya aspek atraksi yaitu aktivitas wisata yang dapat menarik wisatawan, amenitas yaitu sarana dan prasarana pariwisata yang mendukung aktivitas dan layanan wisatawan, dan aksesibilitas yaitu transportasi ke destinasi.
“Selain itu masih banyak aspek yang harus dipenuhi sebagaimana dipersyaratkan pada Anugerah Desa Wisata seperti di air terjun desa sumber sari Moramo. Yaitu daya tarik pengunjung, pengelolaan homestay, pengelolaan toilet umum, souvenir, digital kreatif, CHSE, dan kelembagaan masyarakat, khususnya kelompok sadar wisata,” terangnya.
Olehnya itu, Surunuddin meminta kepada dinas Pariwisata dan semua pihak untuk berperan aktif dalam percepatan pengembangan wisata demi kebangkitan ekonomi masyarakat desa.
“Setelah merampungkan semuanya tugas kita adalah mempromosikan objek wisata kita agar pengunjung bisa datang berwisata,” tutupnya.
Penulis : Ran